Reynold Ubra
(Foto: SAPA/Jefri)SAPA (TIMIKA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika sedang berupaya melakukan pengembangan kesehatan sehingga membutuhkan banyak tenaga kesehatan untuk mendukung upaya itu.
Namun ironisnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika justru mengurangi tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas-Puskesmas atau lembaga-lembaga kesehatan yang menjadi tanggung jawab dinas kesehatan.
Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mimika terkait hal tersebut.
Ia mengatakan jumlah honorer sebelumnya di Dinkes sebanyak 869 tapi semuanya dirumahkan sejak 13 Juni 2022 lalu kemudian pada 1 April 2022 hanya 500 honorer di Dinkes yang dipanggil kembali untuk tandatangan kontrak kerja.
“Saat ini sedang dilakukan upaya pengembangan kesehatan dan tentunya membutuhkan banyak tenaga kesehatan, sehingga kita jadwalkan duduk bersama dengan BKPSDM untuk membahas hal ini” ungkap pria yang akrab disapa Rey itu.
Ia mengatakan honorer yang bertugas di wilayah kerja Dinkes tidak bisa disamakan dengan honorer di OPD lain, harus dikecualikan.
“Wilayah kerja Dinkes ini luas sampai ke pelosok-pelosok jadi kita butuh banyak tenaga kesehatan makanya kita perlu bahas lagi masalah honorer Dinkes ini dengan BKPSDM,” ucapnya.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Yosefina