Foto bersama saat kegiatan rapat evaluasi antara KADIN Mimika, Dinas Koperasi dan UMKM Mimika serta Asosiasi UMKM Mimika (Foto:salampapua.com/Jefri)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Setelah dicanangkan sebagai hari UMKM Mimika pada tanggal 5 November oleh Plt Bupati Mimika Johannes Rettob, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Mimika bersama Asosiasi UMKM Mimika serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten melakukan rapat evaluasi, yang dilaksanakan di Kantor KADIN jalan Cenderawasih Timika, Senin (28/11/2022).
Ketua KADIN Mimika, Bram Raweyai menyampaikan bahwa rapat evaluasi tersebut untuk melihat kembali sejauh apa yang telah dilakukan dan apa saja yang masih menjadi tugas ke depan untuk dilakukan.
“Setelah pencanangan, kami perlu melakukan evaluasi untuk melihat apa yang masih menjadi kekurangan kemudian berkoordinasi untuk melengkapi itu semua,” kata Bram.
Dia mengaku sejauh ini dari hasil kolaborasi terdapat 21 outlet yang telah bekerjasama memasarkan produk UMKM.
“Padahal target kita hanya 15 outlet saja, tapi hanya 19 hari kami bisa bekerjasama dengan 21 outlet yang memasarkan hasil produk UMKM,” terang Bram.
Agar hasil produk UMKM yang dihasilkan lebih berkualitas, KADIN dan Asosiasi UMKM juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Mimika melalui Dinas terkait untuk membenahi rumah produksi yang lebih layak.
Sementara itu Ketua Asosiasi UMKM Mimika Benyamin Meo berharap Pemkab Mimika melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus memberikan perhatian dan dukungan dalam pengembangan UMKM di Mimika, sehingga hasil produk UMKM yang mengakomodir pangan lokal bisa diserap pasar yang lebih luas.
Pria yang akrab disapa Beni itu juga berharap agar Pemkab Mimika membantu UMKM di Mimika dalam mendapatkan perizinan yang lebih mudah.
“Kita berharap pemerintah melalui dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas terkait lainnya dapat membantu UMKM di Mimika dalam mendapatkan perizinan yang mudah sehingga semakin banyak UMKM yang hadir dengan kemasan yang menarik dan menampilkan lebih banyak produk lokal. Produk lokal khas Mimika yang berhasil dikembangkan seperti kripik tambelo, beras sagu, mie sagu dan ini merupakan produk lokal yang kami coba kembangkan melalui wadah ini sehingga ini perlu mendapat perhatian terus dari Pemerintah,” kata Beni.
Beni menambahkan, selama ini hasil produk UMKM di Mimika dipasarkan hanya di dalam Kabupaten Mimika, yang menurutnya hal ini dikarenakan UMKM di Mimika berjalan tanpa wadah yang dapat merangkul.
“Selama ini UMKM di Mimika mengalami jalan buntu karena masing-masing jalan sendiri dan produk-produk lokal yang diolah oleh masyarakat lokal yang dibina tidak dapat dijual keluar. Kita berharap UMKM di Mimika satu pintu yaitu melalui asosiasi UMKM sehingga mudah kita berikan pendampingan, kontrol dan sebagainya,” ujarnya.
Sejauh ini sebanyak 157 anggota UMKM di Mimika telah bergabung di asosiasi UKM Mimika dan dari jumlah tersebut sekitar 40 anggota UMKM telah memiliki nomor induk berusaha (NIB).
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi yang hadir dalam kesempatan itu menekankan agar UMKM di Mimika tidak berjalan sendiri melainkan harus tergabung dalam satu wadah yakni Asosiasi UMKM Mimika.
Menurutnya agar UMKM di Mimika semakin berkembang, bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah, KADIN dan Asosiasi UMKM melain BUMN, BUMD dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di wilayah Kabupaten Mimika mempunyai tanggungjawab yang sama dalam mengembangkan UMKM.
“Perusahaan-perusahaan serta BUMN, BUMD di Mimika harus turut mengambil bagian dalam mengembangkan UMKM di Mimika melalui program-program CSR sehingga UMKM di Mimika bisa naik kelas,” ujar Mantan Kepala Distrik Mimika Tengah itu.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More