TIMIKA | Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika, Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi memastikan warga yang telah menyerahkan 26 butir amunisi ke pihaknya, pada Rabu, 12 Oktober 2022, bukan merupakan jaringan dari kelompok bersenjata yang ada di wilayah Papua.
Menurut Dandim, warga tersebut yang merupakan seorang petani, tidak ingin identitasnya disampaikan ke publik lantaran takut bisa terjadi sesuatu padanya usai menyerahkan amunisi yang diduga milik kelompok bersenjata penyerang kantor OB PT Freeport Indonesia tahun 2020 lalu.
“Dia berani bicara ke kita itu setelah 3 bulan, itupun pelan-pelan. Kalau pun dia jaringan (kelompok bersenjata), tidak mungkin diserahkan ke kita, pasti dikasih ke atasnya,” terang Dandim di Makodim 1710/Mimika, Kamis (13/10/2022).
Warga yang merupakan orang asli Papua itu, meminta Kodim 1710/Mimika untuk merahasiakan identitasnya setelah menyerahkan 26 butir amunisi ke personel Unit Intel Kodim pada Rabu, 12 Oktober 2022, berlokasi di area Pasar SP 1, Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Amunisi tersebut telah disimpan yang bersangkutan 2 tahun lamanya, setelah ditemukan di area kebun wilayah Kilometer 8 usai peristiwa penyerangan OB Freeport. Dan pada Juni 2022, yang bersangkutan bertemu personel Kodim dan menyampaikan terkait temuannya itu.
Setelah dilakukan pendekatan oleh personel Unit Intel Kodim dan memberikan penjelasan kepada yang bersangkutan, akhirnya amunisi itu diserahkan.
“Yang pertama ada itikad baik, yang kedua dia takut juga (menyimpan amunisi),” ujar Dandim.
Amunisi tersebut diduga milik kelompok bersenjata yang melakukan aksi penyerangan ke area kantor OB PT Freeport pada 30 Maret 2020, terdiri dari amunisi tajam kaliber 5.56mm sebanyak 20 butir, kaliber 38mm 5 butir, dan kaliber 9mm 1 butir.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Dandim Mimika: Petani Serahkan 26 Butir Amunisi Setelah Tiga Bulan Mengaku, Dia Takut