CSR United Tractors Site Freeport Launching Batch Pertama Papuan Bright Program

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob (kelima dari kanan), Direktur UT School Mochamad Hamdan Aziz (keempat dari kanan), Site Manajer UT Site Freeport Tito Hayyu (kedua dari kanan), Komandan Kostrad Yonif Raider 754 Mimika Letkol Inf Sriyono,SIP (ketiga dari kanan), Kepala Disnakertrans Kabupaten Mimika Paulus Yanengga (kelima dari kiri), Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kuala Kencana Baharu Tohir (keempat dari kiri) dan Kepala SMK Harapan Awida Timika Sam Gobay foto bersama siswa Papuan Bright Program dan sejumlah karyawan UT (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA)- Corporate Social Responsibility (CSR) United Tractors (UT) Site Freeport melaunching Batch Pertama Papuan Bright Program.

Pembukaan kegiatan ini digelar di Kostrad Yonif Raider 754 Mimika, Jumat (5/8/2022).

Program pelatihan selama 6 bulan di bidang mekanik alat berat ini diikuti oleh 23 anak-anak asli Papua terutama tujuh suku di Kabupaten Mimika yakni Suku Amunge dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya yakni Suku Moni, Damal, Dani, Mee dan Suku Nduga.

Diketahui program ini merupakan kolaborasi antara UT Site Freeport dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Kostrad Yonif Raider 754 Mimika, SMK Harapan Awida Timika dan SMK Negeri 1 Kuala Kencana.

Site Manajer UT Site Freeport, Tito Hayyu dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan yang dimeriahkan oleh tarian Suku Kamoro yang dibawakan sejumlah pelajar dari Sekolah Santa Maria ini menjelaskan, Batch Pertama Papuan Bright Program ini diadakan untuk menjawab tantangan di dunia kerja yang memerlukan sumber daya manusia yang berkompeten khususnya di bidang alat berat.

Untuk itu pihaknya memberi kesempatan kepada 23 Putra-Putri asli Papua untuk mengikuti pendidikan mekanik alat berat tersebut.

“Jadi sembilan siswa sudah kami kirim ke Jayapura mengikuti pelatihan di UT Cabang Jayapura. Sedangkan 14 siswa akan belajar di UT Site Freeport di Kuala Kencana,” ungkap Tito.

Dia mengungkapkan bahwa sebelum memulai pendidikan 23 anak Papua tersebut mendapat pelatihan fisik dari aparat TNI. Di mana 14 anak yang belajar di Timika mengikuti latihan fisik selama 10 hari di Kostrad Yonif Raider 754 Mimika, sedangkan sembilan anak yang mengikuti pendidikan di UT Cabang Jayapura mengikuti pelatihan fisik di Koramil setempat.

Ia menyebutkan pada saat pendaftaran dibuka, ada 600 orang yang mendaftar kemudian diberikan kesempatan kepada 200 orang untuk mengikuti ujian. Dari 200 orang ini, 23 orang yang dinyatakan lulus.

Kemudian, 23 anak Papua ini akan mengikuti pendidikan selama 6 bulan, dan setelah pendidikan jika mereka ingin bekerja di UT, Tito memastikan akan diterima. Namun jika memilih bekerja di tempat lain pun, pihak UT juga tidak melarang.

Tito menambahkan, 23 siswa yang mengikuti pendidikan ini semuanya adalah laki-laki, di mana untuk 14 siswa di Timika delapan orang berasal dari tujuh suku, sementara enam orang lainnya dari Papua lainnya.

Sedangkan 9 siswa yang mengikuti pendidikan di Jayapura, berasal dari tujuh suku dan juga dari Papua lainnya.

“Saya sampaikan cita-cita pendiri UT untuk menjadi menjadi manfaat bagi bangsa dan negara yang mana inilah salah satu wujudnya. Dan saya berharap tidak hanya tahap pertama tetapi untuk ke depannya bisa ada tahap berikutnya,” ujar Tito.

Sementara itu Direktur UT School, Mochamad Hamdan Aziz mengungkapkan, UT School berdiri sejak Tahun 2008 dan merupakan bagian dari UT yang memiliki satu lembaga atau Yayasan Karya Bakti United Tractors yang memang bergerak khusus di bidang pelatihan alat berat untuk mekanik dan operator. Beberapa waktu lalu, UT School juga membuka kelas konstruksi.

“Tapi konsentrasi kami saat ini di pelatihan alat berat. Alhamdulillah kita sampai saat ini sudah hampir meluluskan kurang lebih 27 ribu siswa, ada kurang lebih 1.200 sekolah yang bekerja sama yang di antaranya ada program reguler satu tahun. Artinya penyiapan siswa ini menjadi yang siap kerja kurang lebih 11 ribu. Jadi saya sangat bersyukur sekali ini adalah penambahan titik yang ke 20 setelah kami beroperasi di 19 titik,” ujarnya.

Ia berharap 23 siswa yang mengikuti pelatihan ini mempunyai kompetensi di bidang alat berat sehingga dapat berkarya di tanah kelahirannya sendiri di Tanah Papua.

“Jangan khawatir semua fasilitas, seragam kami yang tanggung, jadi siswa hanya fokus untuk belajar,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Kostrad Yonif Raider 754 Mimika, Letkol Inf Sriyono, SIP dalam sambutannya menjelaskan, selama 10 hari pihaknya telah memberikan beberapa materi kepada 14 siswa peserta pelatihan tersebut.

Materi pertama adalah mental fisik untuk melatih kedisiplinan mulai dari mengatur waktu bangun tidur hingga tidur lagi pada malam hari.

“Siswa dikasih jadwal harus tepat waktu tidak boleh molor. Yang molor terlambat tentunya ada sangsinya. Kemudian kita ajarkan juga bagaimana tanggung jawab pribadi mulai dari bangun tidur itu menyiapkan tempat tidurnya, sepatu, pakaian dan sebagainya itu tanggung jawab pribadi masing-masing. Yang pasti harus disiplin tidak boleh terlambat,” ujarnya.

Materi kedua untuk menunjang kedisiplinan siswa diberikan latihan baris berbaris. Siswa juga diberikan sedikit ilmu tentang etika.

“Kami melatih di dunia kerja nanti bagaimana ia bersikap kepada senior, kepada pimpinan. Kami juga ajarkan sedikit cara bicara, cara menghadap seperti itu. Kami juga mengajarkan cara kerja sama tim,” ungkapnya.

Sementara untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan patriotisme, siswa setiap malam diberi materi tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, kemudian tentang cinta tanah air maupun bela negara.

“Itu setiap malam habis makan malam pelatih kasih materi agak banyak ini, biar mereka juga semakin kuat rasa cinta tanah airnya. Mereka bisa bekerja dengan baik di perusahaan, berbakti kepada bangsa maupun kepada negara tercinta,” tuturnya.

Untuk latihan fisik, tambahnya, setiap hari siswa wajib melakukan push up, sit up, lari dan senam agar siswa juga terbiasa berolahraga.

“Karena dunia kerja mereka di alat berat jadi kerjaannya juga lumayan berat. Apalagi mengambil spare part yang berat-berat itu kalau tidak fisiknya kuat tidak akan bisa,” sebutnya.

Turut hadir pada kegiatan pembukaan tersebut, mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob,S.Sos,M.M menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi pihak UT School karena telah memilih Timika menjadi salah satu titik dari 20 titik yang ada di Indonesia untuk mendidik anak-anak bangsa agar siap masuk ke dunia kerja.

Wabup John juga berterimakasih kepada pihak Kostrad Yonif Raider 754 Mimika yang telah membekali 23 siswa itu dengan materi-materi seputar mental dan fisik, termasuk wawasan kebangsaan.

Ia berpesan kepada 23 siswa agar mengikuti pendidikan dengan baik sehingga di dunia kerja nanti menjadi tenaga kerja yang memilliki disiplin, etika, dan kompetensi.

“Saya berharap pendidikan ini tidak selesai di tahap pertama tapi bisa berlanjut,” tuturnya.

Di akhir sambutannya, Wabup John secara resmi membuka Papuan Bright Program tersebut.

Di sela-sela kegiatan, Salam Papua juga berkesempatan mewawancarai peserta kegiatan.

Molan Magal, lulusan SMA Don Bosco Semarang ini mengaku sangat bangga dapat diterima di program tersebut.

“Saya sangat bangga dan mengucap syukur kepada Tuhan diberi kesempatan ini. Kami juga sudah dibekali dengan pelatihan mental dan fisik. Saya dan teman-teman sangat siap ikut pendidikan ini dan siap masuk dunia  kerja,” sebutnya.

Kemudian Hendrik, lulusan SMK Negeri 1 Kuala Kencana ini juga mengaku hal yang sama. Ia merasa senang mengikuti pelatihan mental dan fisik di Kostrad Yonif Raider 754 Mimika. Sehingga dengan bekal itu, ia juga sangat siap mengikuti pendidikan di UT dan siap masuk dunia kerja.

Di akhir kegiatan itu seluruh tamu undangan menyaksikan yel-yel siswa Bintalsik, penyematan pin dan helm serta pemberian sertifikat secara simbolis kepada peserta serta ditutup dengan doa dan foto bersama.

Turut hadir pada kesempatan itu, Senior Officer Papuan Relation, Kepala Disnakertrans Kabupaten Mimika, Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kuala Kencana dan Kepala SMK Harapan Awida.

Wartawan: Yosefina/Acik

Editor: Jimmy R

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait