Cegah Stunting, Calon Pengantin Wajib Didampingi BKKBN Sebelum Menikah

Situasi kegiatan Orientasi Pemanfaatan Elsimil dan Google Form Pada Mekanisme Audit Kasus Stunting di kabupaten Mimika (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA)– Guna mencegah stunting, sebelum melangsungkan pernikahan, setiap calon pengantin wajib didampingi tim pendamping keluarga (TPK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Staf BKKBN Provinsi Papua, Chaterine Puspitarini Aoelarso menjelaskan bahwa BKKBN sudah bekerjasama dengan Kemenag untuk mengarahkan setiap calon pengantin agar melakukan pendampingan sebelum melangsungkan pernikahan. Saat ini pun di Papua TPK telah turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin.

Selama melakukan pendampingan, data setiap calon pengantin akan dimasukan ke aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) yang bertujuan untuk mempersiapkan calon-calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan. Dalam hal ini, sebelum pernikahan semua calon pengantin harus dalam kondisi siap agar tidak beresiko stunting.

“Jadi begitu nantinya nikah dan hamil, maka tidak membawa resiko stunting. Harapannya kita tidak punya calon pengantin yang beresiko. Kalaupun ada calon pengantin yang beresiko stunting, maka tim akan berusaha intervensi dan dipersiapkan selama tiga bulan sebelum pernikahan,” katanya saat menjadi pemateri pada kegiatan Orientasi Pemanfaatan Elsimil dan Google Form Pada Mekanisme Audit Kasus Stunting di kabupaten Mimika, Rabu (28/9/2022).

Disampaikan bahwa setiap calon pengantin yang mendapatkan pendampingan akan terdaftar di Elsimil, memperoleh sertifikat yang dikeluarkan aplikasi Elsimil dengan kondisi layak ataupun tidaknya. Yang dimaksud dengan layak adalah calon pengantin ideal dan tidak berisiko stunting.

“Jadi dalam Elsimil ini ada pengukuran-pengukuran terkait dengan resiko stunting. Makanya diharapkan pendampingan bagi calon pengantin ini sudah dilakukan sebelum melakukan pernikahan supaya kalau ditemukan resiko, maka langsung diintervensi, dan saat menikah resiko stuntingnya sudah berkurang,” ujarnya.

Selain itu ada juga digunakan Google Form untuk pendampingan terhadap ibu hamil dan ibu pasca persalinan, serta ibu yang mempunyai anak di bawah dua tahun  (Baduta). Tujuannya juga dalam rangka mengurangi resiko stunting.

“Seharusnya pendampingan ibu hamil, ibu pasca persalinan dan Baduta ini termasuk dalam Elsimil, hanya saja karena Elsimil ini aplikasi dan masih dalam tahap pengembangan, maka untuk sementara Elsimilnya fokus untuk calon pengantin, dan Google Form fokus untuk pendampingan ibu hamil dan pasca persalinan serta Baduta,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan Orientasi Pemanfaatan Elsimil dan Google Form Pada Mekanisme Audit Kasus Stunting bertujuan agar mendapatkan data ketika adanya kasus stunting yang perlu diintervensi, maka bisa segera mendapatkan intervensinya.

Wartawan: Acik

Editor: Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait