TIMIKA – Guna mencapai kesetaraan dan keadilan gender, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) adakan kegiatan
advokasi kebijakan dan pendampingan Pengenalan Konsep Gender, Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Perencanaan & Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Kantor Distrik Kwamki Narama, Selasa (23/08/2022).
PPTK, Anggeneta Naa sekaligus Kepala Seksi Kesejahteraan Keluarga menyebut kegiatan sosialisasi dilakukan di dua distrik yakni di Distrik Kwamki Narama dan Distrik Mimika Timur yang difokuskan untuk aparat kampung, anggota PKK kampung dan aparat pemerintah distrik. Sosialiasi PUG ini diberikan agar masyarakat lebih memahami adanya perbedaan gender.
“Kami turun ke masyarakat untuk sosialisasi agar masyarakat tau perbedaan antara laki-laki dan perempuan, tugas, fungsi mereka itu seperti apa,” ujarnya.
Selain itu, dilangsungkan juga sosialisasi PPRG yang berbicara soal perencanaan pembangunan ke depan di tingkat kampung dan distrik. Sosialisasi ini sendiri kata dia merupakan agenda yang pertama kali dilakukan tahun ini. Ke depanya ia harapkan dapat melibatkan dinas teknis terkait agar PUG dan PPRG bisa lebih tersosialisasi lagi ke masyarakat.
Kegiatan sosialiasi ini sendiri mendapat apresiasi dari Bupati Mimika yang diwakili oleh Asisten III Setda Mimika Hendritte W Tandiyono. Dari kegiatan ini pemerintah berharap dapat lebih memberikan perhatian kepada kesetaraan dan kesamaan persepsi antara laki-laki dan perempuan yang harmonis sehingga akhirnya memberikan ketahanan keluarga dan meningkatkan perekonomian.
Dari sosialiasi PUG ini lanjutnya, untuk meraih kebijakan kesetaraan gender, aspirasi soal permasalahan perempuan dan laki-laki dan pemantauan kepada seluruh akses pembangunan. Juga mewujudkan keadilan kesetaraan gender serta apakah perempuan dan laki-laki dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas sumber daya pembangunan. Dengan sosialisasi ini, pemerintah tambahnya, juga berharap agar khususnya kaum ibu, bisa lebih maju dan berperan dalam keluarga namun tidak meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga.
“Semoga mama-mama setelah mengikuti kegiatan ini bisa ikut berperan penting namun tidak meninggalkan kepentingan keluarga,” pungkas Hendritte.
Sumber: Pojok Papua Read More