MERAUKE | Gelombang aksi unjuk rasa menuntut pemulihan jaringan internet di Kabupaten Merauke, ibukota Provinsi Papua Selatan kian memanas.
Setelah tiga hari sebelumnya, para jurnalis melakukan aksi demo, hari ini Kamis (11/1/2024), Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Internet Merauke menggelar aksi demo dengan jumlah massa sangat banyak.
Masyarakat berjumlah ribuan orang itu bergabung dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Merauke mendatangi Kantor Bupati Merauke di Jalan Brawijaya, kemudian melakukan orasi di halaman kantor sekitar pukul 13.45 WIT.
Di Kantor Bupati, massa diterima oleh Asisten II Sekda Merauke Yustina Sianturi dan pejabat lainnya. Massa aksi mendesak Pemerintah Kabupaten Merauke untuk menghadirkan provider seluler jaringan internet lain selain Telkomsel.
“Kami minta Pemerintah Kabupaten Merauke untuk menghadirkan selain Telkomsel. Jangan ada monopoli tunggal di Papua Selatan. Kami tidak penjelasan teori panjang lebar, tapi kami minta jaringan ada sekarang ini. Sekarang ini!,” ujar salah seorang orator.
Setelah tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pihak Pemerintah Kabupaten Merauke, massa aksi kemudian bergegas meninggalkan halaman Kantor Bupati Merauke dengan penuh kekecewaan.
Massa aksi lalu bergerak menuju Kantor Telkom Merauke yang terletak di Jalan Misi, berjarak sekitar 200 meter dari Kantor Bupati. Tiba di sana, massa aksi merangsek ke halaman Kantor Telkom dan langsung melampiaskan kemarahan.
Tampak massa aksi unjuk rasa membakar ban bekas didepan Kantor Telkom Merauke. (Foto: Hendrik Resi/Seputarpapua)
Sempat terjadi aksi anarkis lempar batu dan bakar ban di halaman Kantor Telkom, namun aksi anarkis itu berhasil ditenangkan oleh aparat Polres Merauke dan Brimob Batalyon D Merauke yang berjaga-jaga sejak pukul 13.00 WIT.
Massa pendemo kemudian meminta Kepala Telkom Daerah Merauke, Justino Fernandes untuk hadir di hadapan mereka. Setelah hadir, massa aksi menuntut agar PT Telkom segera melakukan pemulihan jaringan dalam kurun waktu 3×24 jam (3 hari). Jika tuntutan itu tidak dapat terpenuhi, massa mengancam akan datang dengan jumlah yang lebih besar lagi dan melakukan aksi.
“PT Telkom, kamu sudah menipu kita, sudah menipu masyarakat berkali-kali. Sudah tujuh kali kamu tipu kita. Tadi yang bapak lihat itu batu melayang, bapak belum lihat api yang membakar kantor ini,” ujar Koordinator Aksi Riski Pattiasina selaku jenderal lapangan.
Para orator lain pun menyerukan orasi serupa yang isinya bernada kecaman dan kemarahan akibat gangguan jaringan internet di Merauke.
Aksi terus memanas hingga terjadi lemparan dari massa peserta aksi ke arah petugas keamanan.
Melihat aksi yang terus memanas ini, Kapolres Merauke AKBP I Ketut Suarnaya naik ke podium orasi dan berupaya menenangkan massa peserta aksi. Itu dilakukan ketika terjadi sedikit gesekan antara massa dengan aparat keamanan.
“Tolong teman-teman, adik-adik mahasiswa untuk tidak anarkis. Jangan kita dibenturkan. Kita tidak ada permasalahan dengan adik-adik mahasiswa, ya. Kita tidak ada permusuhan. Jangan memprovokasi, mari kita bicara yang baik,” imbau Kapolres.
“Jangan ada bahasa-bahasa provokasi. Mari kita jaga situasi ini tetap kondusif. Ini saya bertanggung jawab bahwa teman-teman sabar, mereka menyampaikan aspirasinya. Silakan sampaikan aspirasi kalian. Posisi kita sama, tapi kita tetap berjiwa besar dan ini semua harus berjalan dengan baik,” sambung Kapolres dengan nada tegas.
Hingga pukul 17.00 WIT, aksi orasi mahasiswa dan masyarakat peduli internet masih terus berlangsung.
Karena tidak tercapai kesepakatan dengan pihak Telkom, massa aksi akhirnya menyegel Kantor Telkom Merauke.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Buntut Gangguan Internet, Unjuk Rasa ke Telkom Merauke Kian Memanas