MAPPI – Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi gelar kegiatan Diklat Peningkatan Kompetensi Pendidik Paud, dalam Situasi Dini Sensitif Gizi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mappi Tahun 2022 dengan menghadirkan empat narasumber dari Direktorat Guru Paud dan Dikmas Kemendikbudristek yakni.
Kegiatan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Mappi, Jumat (27/8/2022) itu dibuka oleh Penjabat Bupati didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan. Hadir pula Ketua TP PKK Mappi, Ny Stefanie Gomar serta. Kegiatan dilaksanakan selama lima hari dan diikuti 65 pesrta dari 13 PAUD dan TK di Kabupaten Mappi.
Pj Bupati Mappi, Michael Gomarmengatakan stunting merupakan salah satu dari permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian karena stunting sangat mempengaruhi kualitas tumbuh kembang seorang anak untu menjadi dewasa dan untuk membentuk sumber daya manusia yang handal di kemudian haro.
Stunting juga bukan hanya menjadi beban Dinas Kesehatan tapi seluruh stakeholder harus bisa mengambil peran untuk segera melakukan percepatan penurunan stunting salah satunya guru yang bisa membantu membagikan informasi pencegahan stunting kepada murid dan orang tua.
“Diharapkan terjalin kerja sama yang intens dan terus menerus antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Bina Keluarga Berencana, Ketua TP PKK, kepala distrik sampai kepala kampung,” tegasnya.
Stunting lanjut Bupati Mappi, sangat mempengaruhi kualitas tumbuh kembang seseorang anak untuk menjadi dewasa dan untuk membentuk sumber daya manusia yang andal. Secara kuhsus di Mappi serta Papua pada umumnya, tumbuh kembang anak dalam pasca 1000 hari kehidupan sangat terbelakang.
“Artinya pada saat ibu melahirkan dan tidak ada perhatian yang baik terutama gizi, maka anak-anak kita khusus anak-anak Papua yang ada di kampung-kampung akan mengalami kondisi gizi yang kurang baik. Dan hal ini bukan hanya berlangsung dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi sudah berlangsung cukup lama,” tuturnya.
Oleh karena itu, ditegaskan Pj Bupati. pencegahan stunting bukan menjadi tanggung jawab dinas kesehatan serta pemerintah pada umumnya, tetapi menjadi tanggung jawab bersama baik itu pemerintah maupun masyarakat. Pencegahan stunting membutuhkan perhatian yang serius dari kita semua, dan membutuhan kolaborasi secara bersama, sehingga stunting bisa diminimalisir.
“Peran guru ditingkat kampung dan distrik sangat penting, karena guru inilah yang mengajar anak-anak pada usia sekolah mulai dari tingkat Paud, TK, SD, SMP dan SMA. Bahkan dari usia tumbuh kembang anak guru sudah mendapatkan informasi tentang bagaimana anak bisa sehat,” tandasnya.
Ia berharap, setelah kegiatan diklat, percepatan penurunan stunting di Mappi bisa terwujud.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More