Bocah Dua Tahun Korban Helikopter Jatuh di Jila Ditemukan Meninggal Dunia

 

Peti jenazah korban jatuhnya helikopter
di Jila Saat berada di ruang jenazah
 RSUD Mimika.
(Foto: Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Fidelis, bocah berusia dua setengah tahun yang menjadi  korban jatuhnya helikopter bell PK-DAR milik PT. Derazona Air Service di Jila, Kabupaten Mimika kemarin Rabu (8/6/2022) akhirnya ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia, Kamis (9/6/2022).

Danlanud Yohanes Kapiyau Mimika, Letkol PNB Slamet Suhartono menyampaikan bahwa jasad bocah malang ini berhasil ditemukan Tim SAR gabungan pada jarak kurang lebih 50 meter  dari lokasi jatuhnya Helikopter yang dicarter Pemkab Mimika sebagai Puskesmas keliling tersebut.

Jazad Fidelis dan juga black box helikopter langsung dievakuasi Tim SAR gabungan, TNI-Polri  menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU. 

Korban beserta black box tiba di Bandara Moses Kilangin Timika Tepatnya di Helipad Lanud Yohanis Kapiyau sekira Pukul 15.33 WIT.  Selanjutnya korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans menuju RSUD Timika dan black box langsung diserahkan ke pihak Komite Nasional Keselamatan Transportask. Jenazah Fidelispun telah diserahkan ke pihak keluarga guna disemayamkan.

“Kita semua sangat berduka dengan meninggalnya anak kita yang baru berumur dua setengah tahun ini,” kata Danlanud. 

Bangkai Helikopter Bell PK-DAR yang jatuh di Jila.
(Foto: Istimewa)
Disampaikan posisi jatunya helikopter itu berada di lembah, diapiti dua bukit. Namun, beruntung ada 10 korban yang selamat dan berhasil melapor dan terekam dalam data helikopter, sehingga posisi jatuhnya bisa terdeteksi. Dilihat dari posisi jatuhnya, bangkai helikopter ini sulit dievakuasi, tapi black boxnya sudah diambil sehingga kemudian bisa dianalisa penyebab insiden tersebut. 

“Kesulitannya adalah saat tim penyelamat turun, helikopter juga tidak bisa turun bersamaan. Tubuh helikopter nahas itu juga tidak kelihatan dari atas. Terimakasih kita haturkan kepada Tuhan, karena selama evakuasi dua hari ini tidak ada kendala alam dan evakuasi dilakukan dengan cuaca yang mendukung,” ujarnya.

Sedangkan helikopter tersebut dalam kondisi bagian ekor telah patah, posisinya juga hampir terbalik. 

Usai ditemukannya jasad bocah tersebut,maka operasi SAR ditutup. 

“Saya sendiri sangat bangga dengan upaya Tim SAR gabungan, karena mampu menjalankan tugas tersebut,” ungkapnya. 

Wartawan: Acik
Editor: Yosefina

Pos terkait