TIMIKA | Tahun 2023 sudah di depan mata. Tentu kebahagiaan menyambut tahun yang baru dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di penjuru dunia.
Banyak harapan yang ingin dicapai di tahun 2023. Bukan saja setiap pribadi, namun harapan itu juga datang dari berbagai tokoh agama di Mimika. Berikut harapan-harapan yang disampaikan untuk menyambut tahun yang baru.
1. Habib Helmi Bin Khalid Alkaf
Habib Helmi Bin Khalid Alkaf merupakan Pimpinan Majelis Arrahmah Papua. Habib Helmi berharap di tahun 2023 semua tokoh-tokoh, aparat keamanan, dan pemerintah saling bersinergi untuk kepentingan sesama.
Menurutnya para tokoh agama bekerja keras mendidik umatnya masing-masing agar mereka beriman kepada Tuhan yang maha kuasa, maka Mimika ini akan terus menjadi Mimika yang beriman, bermartabat dan berkah.
“Begitu juga para pejabat perlu memperhatikan lebih dalam lagi kepada masyarakat dan juga masyarakat harus juga lebih berprasangka baik kepada seluruh pejabat, aparat, pemerintah seluruhnya,” kata Habib kepada Seputarpapua.com.
Ketika Masyarakat terdidik dengan iman yang sangat sempurna, maka Mimika akan menjadi kota yang beriman yang menghormati satu sama lain.
“Berbeda warna kulit rambut, suku dan agama tapi tidak menjadikan kita berbeda dalam membangun Mimika secara bersama-sama. Itu harapan kita. Semoga ini bisa terwujud dengan datangnya tahun baru 2023, Mimika, Papua, Indonesia akan semakin berkah InsyaAllah kedepannya, Amin Ya rabbal alamin,” pungkasnya.
2. Pastor Policarpus Gunawan, SCJ
Pastor yang melayani umat Katolik di Mimika sejak tahun 2014 dan saat ini juga mengemban tugas pokok sebagai rektor persekolahan-asrama Salus Populi SP3, Rumah Biara SCJ Timika ini juga memberikan beberapa harapan.
Pastor Policarpus mengatakan masyarakat Kota Timika adalah masyarakat yang potensial untuk maju dan berkembang dalam Sumber Daya Manusia (SDM), asal disediakan fasilitasnya seperti pendidikan, budaya, politik dan lainnya, juga didampingi dalam pembinaannya.
Menurut Pastor Policarpus, relasi antar suku atau daerah di Mimika sangat kuat yang menjadikan Mimika seperti ‘minuaturnya kota metropolitan’ karena salah satunya merupakan daerah tujuan kerja. Adanya PT. Freeport Indonesia juga berkumpulnya segala suku luar daerah.
“Pembangunan infrastruktur harus mendukung pembangunan suprastruktur beserta SDMnya,” kata Pastor Policarpus.
Sehingga menurutnya ditengah situasi era modern ini, guru-guru agama dan morak harus juga ekstra kerja keras untuk pendampingan.
“Petugas keamanan dalam segala bentuk perlu siaga dan kontinyu. Makin hari makin banyak gejala akan muncul. Semoga bijak dan pandai juga berani mengusulkan buah-buah refleksinya kepada para pimpinan dan masyarakat luas. Mari kita bersyukur kepada Allah atas kebaikan-Nya pada hari-hari yang lalu di tahun 2022. Mohon ampun pada-Nya atas segala dosa. Mohon berkat pada-Nya di tahun 2023 dan selanjutnya, agar. Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga,”pungkasnya.
3. Pendeta Ferdinans C.Hukubun
Pendeta Ferdinans atau akrab disapa pendeta Fery merupakan wakil ketua hubungan gereja dan masyarakat, klasis GPI Papua di Mimika.
Sebagai refleksi di akhir tahun, Pendeta Fery memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah memberikan banyak inovasi pada tahun 2022.
Ia juga berterimakasih kepada TNI/Polri yang banyak bergumul mengenai persoalan kamtibmas dalam tahun 2022.
“Dan saya yakin dan percaya bahwa pemerintah TNI/Polri serta DPRD di Mimika sudah kerja baik,” katanya.
Ia berharap agar masyarakat terus mendukung dan mendoakan para pemimpin daeah maupun TNI/Polri agar bisa menjaga dan memberi kesejahteraan bagi kita masyarakat melalui visi dan misi pembangunan, Mimika yang cerdas, aman,damai dan sejahtera.
Ia juga mengajak masyarakat di penghujung tahun 2022 ini bisa merenung kilas balik, jika ada hal-hal yang tidak berkenan yang dibuat maka tinggalkan untuk masuk di 2023, tahun berkat.
Pendeta Fery juga mengimbau untuk anak-anak muda agar bisa hidup lebih baik, tidak ugal-ugalan, bisa membanggakan orang tua, hindari seks bebas dan narkoba yang bisa merusak. Begitupun orang tua, ia menghimbau agar setiap orang tua wajib menjalankan peran orang tua dengan baik.
“Saya ajak generasi muda stop untuk melakukan hal-hal negatif merugikan diri, keluarga dimana kita berada,” ujarnya.
Selain itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu bersatu meskipun berbeda pandangan.
Ia berharap kepada semua sebagai masyarakat, tokoh masyarakat baik itu tokoh agama, adat, perempuan pemuda, dan juga dalam kehidupan bermasyarakat agar berama menjadi pelopor dan perintis untuk menciptakan rasa aman, damai dan menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan kita berama. Mulai dari pribadi, keluarga lalu terpancar dalam lingkungan sekitar kita.
“Ingatlah bahwa tahun 2023 adalah tahun berkat asalkan kita selalu senantiasa mengandalkan dan menaruh harap kepada Tuhan yang kita percaya, dan kita selalu mentaati norma-norma yang telah diatur oleh wakil Allah di dunia ini adalah pemerintah, TNI/Polri dan lainnya untuk keselamatan kita,” pungkasnya.
4. Romo Kartyadi
Romo Kartyadi adalah seorang tokoh agama Budha di Mimika. Romo Kartyadi menjelskan secara khusus di dalam agama Budha.
Namun pada pandangan umum umat Budha menganggap akhir tahun ini sebagai akhir dari segala kesulitan, kemalangan dan segala bentuk ketidak puasan.
“Dalam 1 tahun terakhir ini banyak sekali kejadian-kejadian yang sangat memilukan seperti pembantaian, penembakan, pembakaran fnasilitas publik yg terjadi di Nduga dan wilayah pegunungan lain dan yang lebih mengejutkan adalah kasus mutilasi di Timika. Itu yg kita maksud dengan bentuk ketidak puasan (duka atau penderitaan)
Semoga duka itu berakhir bersama tahun 2022,” katanya.
Dikatakan ada musibah bencana di mana-mana, covid 19 yg melanda dunia. Perekonomian terpuruk itu juga merupakan dukha atau ketidakpuasan.
Ia berharap agar dukha itu berakhir bersama tahun 2022.
“Semoga akhir tahun ini merupakan akhir dari segala bentuk duka atau penderitaan, dan semoga menjadi awal yang baik ditahun 2023. Harapan kami di tahun yang baru kita semua diberkai kesehatan, umur panjang dan rezeki yg berlimpah. Semoga perdamaian dunia dapat terpelihara. Papua dan Timika kususnya dalam kondisi aman damai dan tentram, dan pembangunan semakin pesat,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Berbagai Harapan Para Tokoh Agama di Mimika untuk Tahun 2023