TIMIKA | Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Tengah (PPT) Ribka Haluk berkunjung ke Poumako, Distrik Mimika Timur, Mimika pada Sabtu (14/10/2023), untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Kartu Otonomi Khusus Sehat (Ko Sehat) kepada balita bermasalah gizi.
Kepala Distrik Mimika Timur Bakrie Athoriq dalam penyampaiannya mewakili masyarakat mengungkapkan selamat datang dan terima kasih kepada Pj Gubernur Ribka Haluk yang telah mewujudkan program pembangunan rumah dan memberikan bantuan kepada balita bermasalah gizi di wilayahnya.
Bakrie memaparkan jumlah kasus stunting di Mimika Timur tercatat 205 kasus, 78 diantaranya ada di Kampung Poumako.
Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menegaskan BLT yang diberikan tidak untuk belanja kebutuhan lain, tetapi khusus untuk anak-anak bayi atau Nalita.
“Berapa kali saya sampaikan di beberapa penyuluhan, di Papua ini ada masalah besar, masalahnya apa? Dalam satu rumah itu yang perut besar Mama dan Bapa, jadi khusus bantuan ini harus diberikan kepada anak-anak,” tegasnya.
Ribka juga berpesan kepada para kader yang melakukan monitoring dan orangtua agar memperhatikan asupan gizi dan jam makanan anak-anak.
“Jadi harus didampingi dengan serius targetnya angka (stunting) 955 itu bisa menurun dalam 3 bulan kedepan, kalau tidak turun nanti saya datang lagi, saya tanya lagi,” tegasnya.
Selain pemberian bantuan BLT, dalam kegaiatan tersebut Pj Gubernur Ribka juga memberikan bantuan makanan tambahan kepada para Bayi Dua Tahun (Baduta) yang mengalami masalah gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dr. Silwanus Sumule mengatakan, jumlah stunting di Mimika tercatat 955 kasus, sementara 205 kasus berada di Distrik Mimika Timur sesuai dengan laporan dari Kepala Distrik Mimika Timur. Hal itulah menurut Silwanus yang harus menjadi perhatian semua pihak terkait.
Guna membantu penanggulangan kasus stunting di Distrik Mimika Timur khususnya Poumako, Provinsi Papua Tengah memberikan BLT yang diberikan dalam tiga kategori, yakni baduta (bayi di bawah dua tahun) yang berat badanya tidak mengalami kenaikan, dan baduta yang berat badanya menurun mendapat sebesar Rp850.000 perbulan, kemudian baduta yang mengalami permasalaham gizi (stunting) diberikan Rp1.000.000 perbulannya.
Selain pemberian bantuan kepada Baduta, Pemerintah Provinsi Papua Tengah juga memberikan bantuan tunai kepada para kader kesehatan yang mempunyai tugas memantau progres penyaluran BLT yang telah diberikan kepada baduta. Kader mendapatkan uang transport per baduta sebesar Rp250.000 dengan maksimal kuota baduta yang bisa dipantau sebanyak empat Baduta.
“Jadi kalau mereka pantau empat anak maka, per kader, mereka mendapatkan 1 juta perbulannya,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Bayi Bermasalah Gizi di Miktim dapat BLT dan Kartu ‘Ko Sehat’ dari PPT