Barnabas Suebu: Tokoh Papua, Dipenjara, Mengampuni dan Sisa Hidup Hanya Untuk Melayani Tuhan

Barnabas Suebu saat disambut hangat oleh keluarga besar kerukunan Sentani di Kabupaten Mimika di Bandara Mozes Kilangin Timika (Foto:salampapua.com/Jefri)

SALAM PAPUA (TIMIKA) – Belajar dari sejarah pahitnya kehidupan kemudian memutuskan untuk mengampuni dan memilih melayani Tuhan serta pelayanan kemanusiaan, itulah langkah yang diambil Barnabas Suebu,S.H, mantan Gubernur Papua periode 2006-2011.

Pria kelahiran Sentani Jayapura, Papua, pada 29 April 1946 ini, tidak asing di mata khususnya orang-orang Papua.

Betapa tidak, Dia mengawali kariernya pada tahun 1974-1975 sebagai Ketua KNPI Irian Jaya, sebagai Ketua Umum KADIN Irian Jaya periode 1981-1987, kemudian dirinya memutuskan terjun ke dunia politik praktis sejak sekitar tahun 1987-1988 sebagai Ketua DPRD Irian Jaya, menjadi Gubernur Irian Jaya periode 1988-1993, menjadi anggota MRP periode 1997-2002 dan di periode yang sama juga menjadi Duta Besar Indonesia untuk Meksiko (1999-2002), dan terakhir menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua periode 2006-2011.

Pria yang akrab disapa Bas Suebu itu sempat divonis hukuman penjara 8 tahun atas kasus Korupsi dan mendekam di penjara Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin sejak November 2015, namun kemudian dirinya bebas bersyarat pada 17 Juli 2022 lalu, setelah menjalani hukuman selama 7,5 tahun. Dia akan bebas sepenuhnya pada 27 Februari 2023 mendatang.

Bas Suebu menginjakan kakinya di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ketika menghadiri undangan dalam kegiatan perayaan Natal bersama Ikatan Kerukunan Keluarga Sentani (IKKS) Kabupaten Mimika yang dilaksanakan di Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (10/12/2022).

Saat mendapat kesempatan menyampaikan sambutan dan kesaksian hidup pada acara tersebut, Bas Suebu menyampaikan bahwa dirinya telah memutuskan untuk tidak kembali ke dunia Politik Praktis.

Di sisa hidupnya, dia hanya akan melayani Tuhan dan menjalani pelayanan di bidang kemanusiaan.

“Saya telah memutuskan untuk tidak akan kembali ke politik. Sisa hidup saya saat ini hanya untuk melayani Tuhan. Ini adalah jalan dari Tuhan kepada saya yakni fokus pada pelayanan kemanusiaan dan menjaga lingkungan hidup,” ungkapnya.

Tokoh Papua yang saat ini telah berusia 76 tahun ini pun mengaku telah mengampuni orang-orang yang menurutnya telah merencanakan yang tidak baik atas dirinya.

“Semua orang yang melakukan rencana jahat untuk saya, saya telah mengetahui itu, tetapi saya sudah mengampuni mereka semua. Saya tidak pernah dendam kepada siapapun, sebab Tuhan ajarkan kita untuk mengampuni. Soal pembalasan itu hak dari Tuhan,” tuturnya.

Wartawan: Jefri Manehat

Editor: Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait