Suasana seminar pendahuluan penyusunan masterplan pemanfaatan tailing Freeport oleh Bappeda Mimika (Foto:salampapua.com/Jefri)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar seminar penyusunan masterplan pemanfaatan Tailing PT Freeport Indonesia (PTFI) di salah satu hotel di Timika, Jumat (18/11/2022).
Kepala Bappeda Mimika, Yohana Paliling mengungkapkan bahwa penyusunan masterplan pemanfaatan tailing Freeport di Kabupaten merupakan lanjutan dari hasil pertemuan yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu.
“Hasil pertemuan itu tahun ini kita tindak lanjut dengan penyusunan masterplan pemanfaatan tailing atau limbah yang dihasilkan oleh Freeport mengingat volume limbah yang hasilkan semakin banyak. Untuk itu kita perlu mencari solusi untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan Kabupaten Mimika,” ungkap Yohana.
Mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Kabupaten Mimika itu menambahkan, seminar pendahuluan yang dihadiri pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Mimika dan perwakilan dari management PTFI ini guna mendapatkan masukan dan saran dari stakeholder terkait pemanfaatan tailing ke depannya.
Bappeda juga masih akan menjadwalkan bersama dengan lembaga adat dan masyarakat yang mengalami dampak langsung dari tailing untuk mendapatkan masukan yang lebih banyak terkait pemanfaatan tailing.
“Kami sadar ini menjadi pekerjaan besar, untuk itu kami perlu mendapat masukan yang lebih banyak dalam rangka penyempurnaan masterplan pemanfaatan tailing yang kemudian akan didorong menjadi sebuah produk hukum atau rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk dibahas bersama pihak legislatif sehingga dapat ditetapkan sebagai Perda,” terangnya.
Sementara itu, Pj Sekda Mimika Petrus Yumte yang hadir pada kesempatan itu menegaskan agar penyusunan masterplan pemanfaatan tailing didukung penuh oleh PTFI, mengingat produksi tambang PTFI yang tinggi berdampak pada tingginya limbah yang dihasilkan.
Pemanfaatan tailing juga perlu mempertimbangkan integrasi dengan wilayah sekitar rantai pasaknya dengan komoditas terkait lainnya serta bagaimana dampak terhadap wilayah sekitar, sehingga perlu kajian rencana induk atau masterplan dalam pemanfaatan tailing. Kajian ini diharapkan menjadi landasan pemerintah dalam mempersiapkan strategi dan kebijakan yang tepat dalam pemanfaatan tailing yang berkelanjutan di masa mendatang.
“Kabupaten Mimika sebagai daerah yang paling berdampak adanya tailing menjadi salah satu stakeholder penting dalam merespon peluang ini, selain dikarenakan alasan ekonomi, kegiatan masterplan pemanfaatan tailing diharapkan mampu mewadahi sekaligus memberikan pengaturan terhadap berbagai stakeholder yang terlibat,” ujar Petrus.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More