MIMIKA, Seputarpapua.com | Aske Mabel disebut telah melakukan penembakan sebanyak sembilan kali dan menewaskan lima orang sejak dia lari membawa senjata 9 Juni 2024 lalu.
Ia merupakan oknum anggota Polisi yang berkhianat terhadap negara dan telah dipecat secara tidak hormat. Kini, dia masuk dalam daftar pencarian orang hidup atau mati.
Terbaru, Aske Mabel dan kelompoknya disebut terlibat dalam penembakan dua orang warga sipil di Yalimo, Papua Pegunungan.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, terjadi insiden menonjol di wilayah hukum Polda Papua yang melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Aske Mabel.
“Pelaku (Aske) melarikan diri dengan membawa senjata api dan melakukan aksi penembakan sebanyak sembilan kali, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia,” ujar Brigjen Pol. Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa (14/1/2025).
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani menegaskan, Polda Papua bersama Satgas Ops Damai Cartenz-2025 pun terus bersinergi terkait pengungkapan kasus penembakan warga sipil di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani menegaskan, pihaknya telah mengerahkan berbagai unit, termasuk Reskrim, Brimob, dan Siber Polda Papua, untuk mendukung Satgas Ops Damai Cartenz-2025 dan Polres Yalimo dalam mengungkap kasus ini.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi tetap kondusif.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam membantu aparat keamanan menjaga situasi tetap kondusif. Kami berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan memberikan rasa aman bagi warga Kabupaten Yalimo,” tegasnya.
Sementara itu, berkaitan dengan Aske Mabel, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom membantah jika Aske adalah seorang anggota KKB. Ia bahkan menegaskan, keberadaan Kodap Balim Timur Yali-Yalimo dan tidak diakui, lantaran Aske Mabel diangkat Panglima Kodap oleh TPNPB-OPM versi Jeffrey Pagawak.
“Klaim Jeffrey Pagawak dan Aske Mabel adalah merupakan pernyataan ilegal, yang bertujuan untuk merusak perjuangan murni TPNPB di wilayah tanah adat suku Yali dan NGem,” tegas Sebby Sambom dalam pernyataan yang diterima media ini beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Aske Mabel Disebut Tewaskan Lima Orang Sejak Bawa Kabur Senjata