Antrean Masih Terjadi, Kadisperindag Mimika: Pertamina Tidak Transparan dan Tidak Konsisten Menyalurkan BBM Bersubsidi

Antrean panjang kendaraan yang terjadi di salah satu SPBU di Timika (Foto:salampapua.com/Jefri)

SALAM PAPUA (TIMIKA) – Antrean panjang kendaraan demi mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk jenis Solar dan Pertalite di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Timika masih terjadi hingga saat ini.

Terkait BBM Pertalite, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika menilai karena kurangnya transparansi dan konsistensi dari pihak Pertamina dalam menyalurkan BBM bersubsidi ke setiap SPBU yang ada di Mimika.

“Kalau mau kasih 24 ton ya 24 ton sekalian, jangan kadang turun 16 ton kadang 24 ton, itu yang membuat antrean panjang. Kami juga tidak mengetahui secara pasti berapa banyak kuota yang disalurkan untuk Kabupaten Mimika setiap hari dan setiap tahunnya,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa, Kamis (17/11/2022).

Petrus berharap ada transparansi dari pihak Pertamina untuk memudahkan Disperindag dalam melakukan pengawasan.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tim gabungan yang telah dibentuk dengan SK Bupati Mimika untuk melakukan pengawasan dan penertiban terhadap penjual eceran BBM bersubsidi.

Sementara untuk Solar pihaknya sudah menyurati BPH Migas agar SPBU yang di SP3 jalan poros Kuala Kencana Timika dapat melayani pengisian Solar dan dapat mengantisipasi terjadinya antrean panjang.

Setiap SPBU dalam sehari menerima delapan ton solar, jumlah ini dianggap kurang sehingga Disperindag mengupayakannya dengan menyurati BPH Migas.

“Hanya ada empat SPBU di Mimika yang melayani pengisian Solar yakni SPBU kilometer 8, SPBU Nawaripi, SPBU SP2 dan SPBU Hassanudin, dan berdasarkan SK Bupati Mimika, kita sudah petakan sesuai dengan jenis kendaraan tetapi masih saja ada antrian, makanya kami surati BPH Migas agar SPBU SP3 bisa melayani pengisian Solar, tapi sejauh ini belum ada jawaban dari BPH Migas. Sebelumnya kami juga sudah meminta tambahan kuota tapi juga belum ada jawaban,” terangnya.

Pantauan salampapua.com, antrean panjang terjadi mulai pagi hingga sore hari, bahkan antrean panjang tersebut sering membuat macet jalan umum di sekitar SPBU.

Wartawan: Jefri Manehat

Editor: Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait