[[{“value”:”
TIMIKA | Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mimika Papua Tengah berkoordinasi dengan pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika atau Basarnas terkait adanya seorang Anggota Pengawas Distrik (Pandis) Mimika Barat Jauh yang diduga hilang.
Komisioner Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Bawaslu Mimika, Yusuf Sraun mengatakan, pada Kamis, 15 Februari 2024, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Basarnas terkait hilangnya salah satu anggota Pandis Mimika Barat Jauh atasnama Daud Kudiai. Daud diduga hilang di daerah Potowaiburu saat ditugaskan Bawaslu Mimika untuk mengawal proses distribusi logistik Pemilu 2024.
“Kemarin saya dan Ketua Bawaslu Mimika koordinasi dengan Basarnas terkait hilangnya Daud Kudiai, anggota Pandis Mimika Barat Jauh,” kata Yusuf saat ditemui di Kantor Bawaslu Mimika, Jumat (16/2/2024).
Yusuf menerangkan, Daud pada tanggal 10 Februari 2024 bergerak dari kota Timika menuju Pelabuhan Poumako untuk mengawal logistik menuju Potowaiburu. Selanjutnya pada 11 Februari atau keesokan harinya, yang bersangkutan berangkat ke Mimika Barat Jauh dengan menggunakan kapal milik Papua Star.
Tiba di Potowaiburu, Daud bersama masyarakat mengangkut logistik pemilu untuk dibawa ke kantor distrik.
“Sampai di lokasi (Potowaiburu) yang bersangkutan masih berkomunikasi, itu sekitar jam 11.00 WIT siang,” katanya.
Setelah logistik tiba di kantor distrik, menjelang malam hari ada rencana melakukan pertemuan dengan beberapa pihak mulai dari tokoh masyarakat, kepala distrik, kepala kampung, dan lainnya menyangkut persiapan proses pemungutan dan penghitungan suara pada 14 Februari.
Namun disela-sela pertemuan, Daud tiba-tiba ke luar menuju arah hutan. Keluarnya Daud dari pertemuan itu banyak pihak yang melihat, baik masyarakat setempat, kepala distrik dan lainnya yang hadir dalam pertemuan.
“Karena tidak kunjung balik, masyarakat dan lainnya mencoba mencari yang bersangkutan, tapi tidak kunjung ditemukan,” kata Yusuf.
Kemudian pada 12 Februari, dua anggota Pandis Mimika Barat Jauh menyusul ke Potowaiburu untuk melakukan pengawasan, sekaligus pencarian dan melakukan koordinasi terkait hilangnya Daud. Namun upaya itu belum juga membuahkan hasil.
“Koordinasi dengan Basarnas baru kami lakukan pada hari Kamis tanggal 15 Februari. Hal ini karena kami disibukkan dengan urusan pemungutan dan penghitungan suara pemilu, khususnya masalah pengawasan,” jelas Yusuf.
Pihak keluarga Daud pun telah berkoordinasi dengan Bawaslu dan meminta untuk difasilitasi ke Potowaiburu. Bawaslu pun siap memfasilitasi pihak keluarga ke Potowaiburu, lantaran menurut keyakinan pihak keluarga bahwa Daud masih ada.
“Kami akan fasilitasi pihak keluarga ke Potowaiburu untuk melihat secara langsung, dan mungkin ada prosesi adat dilakukan. Semoga yang bersangkutan bisa ditemukan. Alternatif lain akan dilakukan penyisiran oleh Basarnas,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Anggota Pandis Dilaporkan Hilang, Bawaslu Mimika Koordinasi dengan Basarnas
“}]]