TIMIKA – Kegiatan belajar dan mengajar perlu didukung dengan sarana infrastruktur yang memadai. Bukan hanya gedung dan ruangan kelas, namun akses jalan menuju ke sekolah juga perlu dibangun guna memaksimalkan aktivitas sehari-hari di sekolah. Kebutuhan akan pembangunan akses jalan salah satunya dibutuhkan oleh SD Negeri 9.
Anggota Komisi C DPRD Mimika, Herman Gafur bersama jajaran usai turun lapangan di SD Negeri 9, Kamis (4/8/2022) menyebut kondisi sekolah memprihatikan, karena belum mempunyai akses jalan masuk yang memadai.
“Seharusnya ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan karena akses jalan menuju ke SD Negeri 9 ini kondisinya memprihatinkan, perlu dibangun,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari kepala sekolah kata Herman, jumlah murid sampai saat ini sebanyak 242 orang dan kesemuanya adalah murid OAP. Di SD Negeri 9 sangat memprihatikan, sekolah belum mempunyai akses jalan masuk yang memadai.
“Seharusnya ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan karena sekolah belum memiliki akses jalan masuk yang memadai,” ungkapnya.
Akses menuju ke sekolah tidak maksimal kata dia, karena jalan masuk menuju sekolah dari jalan utama sekitar satu kilometer ini belum ditailing sehingga menyulitkan murid-murid dan guru untuk menuju ke sekolah.
Berdasarkan informasi dari kepala sekolah lanjutnya, jumlah murid sampai saat ini sebanyak 242 orang dan kesemuanya adalah murid OAP.
Selain kebutuhan akan akses jalan yang perlu dibangun, lanjut Herman, perhatian lainya yang juga harus diberikan ke sekolah ini yakni belum adanya simbol-simbol sekolah mulai dari papan nama sekolah maupun tiang bendera merah putih.
“Tidak ada simbol-simbol sekolah, seperti tidak terlihat adanya aktivitas belajar dan mengajar,” kata Herman.
Fasilitas lainya yakni kaca-kaca ruangan kelas juga rusak. Bangunan yang sudah maksimal ini dipertanyakan mengapa sudah rusak apakah karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab ataupun ada hal lain. Ini kata dia harus menjadi perhatian dinas.
Saat berkunjung, bahkan Komisi C hanya menemui dua guru Padahal dari informasi ada 10 guru yang mengajar. Melihat ini, Herman berharap, Dinas Pendidikan bisa tegas terhadap manajemen sekolah. Selain itu juga harus ada sinergitas dari dinas terkait seperti Dinas PUPR dengan Dinas Pendidikan untuk membangun jalan masuk ke sekolah ini.
“Harus ada sinergitas dari dinas terkait melihat akses jalan yang belum tersentuh pembangunan ini, anak-anak infonya harus buka sepatu, jalan kaki karena jalanan berlumpur, apalagi ini musim hujan,” pungkas Herman.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More