Akhir Sepak Terjang Aske Mabel

MIMIKA, Seputarpapua.com | Aske Mabel desertir anggota Kepolisian Resor (Polres) Yalimo yang mengklaim diri sebagai anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya mengakhiri pelariannya setelah ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025, Rabu (19/2/2025) pagi.

Perjalanan Aske Mabel dimulai saat dia membawa lari senjata api jenis AK-47 China dari Polres Yalimo pada 9 Juni 2024 dini hari, beserta puluhan butir amunisi.

Sebelum itu, Aske masuk ke ruang penyimpanan senjata Mapolres Yalimo dengan berpakaian preman, sempat mengancam anggota yang berjaga saat itu.

Setelah berhasil membawa senjata api tersebut, pada 30 Oktober 2024 dalam video berdurasi 1 menit 58 detik, Aske Mabel memproklamirkan diri sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo.

“Saya sendiri bawa keluar empat pucuk senjata AK-47 buatan Cina, dan hari ini tanggal 30 Oktober 2024, saya sendiri panglima OPM TPNPB Kodap Balim Timur Yali-Yalimo siap bertanggungjawab,” kata Aske Mabel saat itu.

Selain memproklamirkan diri, Aske juga mengumumkan adanya Kodap baru TPNPB-OPM, yakni Balim Timur Yali-Yalimo. Ia juga menegaskan senjata yang dicurinya itu akan dimanfaatkan sebagai peralatan logistik yang dirampas untuk perjuangan bangsa Papua Barat.

Pernyataan Aske itu dibantah oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom yang mengatakan dia diangkat sebagai Panglima Kodap oleh TPNPB-OPM versi Jeffrey Pagawak, bukan versi asli TPNPB-OPM.

“Klaim Jeffrey Pagawak dan Aske Mabel adalah merupakan pernyataan dan klaim ilegal, yang bertujuan untuk merusak perjuangan murni TPNPB di wilayah tanah adat suku Yali dan NGem,” tegas Sebby.

Menurut Kepala Operasi (Ka Ops) Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani pada Januari 2025, dalam sepak terjangnya, Aske dan kelompoknya telah melakukan sembilan kali penembakan yang menewaskan lima orang.

“Dalam beberapa hari terakhir, terjadi insiden menonjol di wilayah hukum Polda Papua yang melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Aske Mabel,” kata Ka Ops.

“Pelaku (Aske) melarikan diri dengan membawa senjata api dan melakukan aksi penembakan sebanyak sembilan kali, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia,” imbuh Brigjen Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa, 14 Januari 2025.

Rabu hari ini, sepak terjang Aske Mabel harus berakhir, setelah dirinya diringkus oleh Satgas Operasi Damai Cartenz di Kampung Dombomi, Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Sebelum Aske ditangkap, kaki tangannya yakni Okoni Siep alias Nikson Matuan pun lebih dulu dicokok Satgas Operasi Damai Cartenz pada 2 Februari 2025.

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Akhir Sepak Terjang Aske Mabel

Pos terkait