35,4 Derajat Celcius, Timika Capai Suhu Terpanas di Indoneia

TIMIKA – Warga Timika akhir-akhir ini mengeluhkan suhu yang cukup panas. Wajar saja, dari pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Kota Timika tercatat sebagai kota dengan suhu tertinggi.

Forecaster Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin, Fitria Nur Fadlilah, SSi yang ditemui Senin (13/2/2023) mengungkapkan dari pengamatan pada tanggal 11-12 Februari 2023, suhu di Kota Timika mencapai 34,8 derajat celcius. Sehari sebelumnya (10-11/2), Kota Timika bahkan mencatatan suhu paling tertinggi yakni 35,4 derajat celcius. Ini menempatkan Timika sebagai kota yang masuk dalam titik pengamatan BMKG sebagai kota dengan suhu terpanas.

Penyebabnya, dijelaskan Fitria karena uap air atau awan di lapisan atmosfer yang sangat sedikit sehingga mengakibatkan pancaran sinar matahari ke permukaan Timika cenderung maksimal yang mengakibatkan panas.

Menipisnya awan dan uap air ini disebabkan angina kencang akibat siklon tropis Gabrielle di sebelah timur laut Australia. Angin yang melintasi Timika cukup kencang sehingga uap air terbawa angin. Fenomena siklon tropis Gabrille ini diperkirakan terjadi selama seminggu dengan kecepatan bisa mencapai 30-45 knot. Ini juga menyebabkan gelombang laut meningkat mencapai 2,5 meter. “Jadi kita beri warning untuk pelayaran di Amamapare dan Agats,” terangnya.

Tapi, ada satu fenomena yang berbeda. Meski berada di wilayah Kabupaten Mimika, Distrik Tembagapura justru dilanda hujan lebat bahkan mengakibatkan banjir. Fitria menyatakan, ini disebabkan topografi. Timika berada di dataran rendah sementara Tembagapura di wilayah pegunungan. Letaknya juga, Timika cenderung di selatan dan Tembagapura di utara. Sementara angin bertiup dari barat ke timur.

Tembagapura terhambat oleh gunung sehingga uap air naik membentuk awan hujan. Saat terjadi banjir pada Sabtu (11/2/2023) pukul 16.00 WIT awan semakin bertambah di atas Tembagapura. Pada pukul 17.00 WIT terus bertambah dan suhu dalam awan mencapai -80 (minus 80) sampai -100 (minus 100). “Jadi semakin dingin, itu yang sebabkan hujan lebat,” kata Fitria.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait