245 Pelajar Ikuti Kejuaraan Panjat Tebing Kabupaten Mimika

TIMIKA – Untuk pertama kalinya di Papua, Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten Mimika menggelar kejuaraan panjat tebing kategori pelajar. Kejuaraan yang digelar di venue Panjat Tebing SP 2 itu diikuti 245 pelajar, terdiri dari SD 119 orang dan SMP, SMA, perguruan tinggi dan umum 126 orang. Kejuaraan resmi bergulir Jumat (28/10/2022) setelah dibuka oleh Staf Ahli Pemkab Mimika, Septinus Timang.

Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Mimika, Mohammad Basar mengungkapkan kejuaraan ini digelar untuk menjaring bibit atlet dari Kabupaten Mimika yang diformulasikan mulai dari kategori pelajar SD, SMP dan SMA yang diklasifikasikan sesuai regulasi pertandingan.

Ia mengungkapkan, pasca PON XX, antusias anak-anak di Mimika untuk belajar panjat tebing sangat tinggi. Setiap hari, baik pagi dan sore ada yang berlatih di venue. “Terima kasih kepada Bupati yang telah siapkan fasilitas luar biasa, satu-satunya venue panjat tebing di Indonesia yang punya tribun permanen dengan wall standar internasional,” ungkap Basar.

Dengan adnaya venue ditambah peralatan bekas PON, FPTI Mimika berkomitmen untuk melahirkan atlet panjat tebing dari Mimika. Apalagi sudah ada beberapa klub yang terbentuk. Dari kejuaraan ini pula jadi ajang untuk mempersiapkan atlet mengikuti Porprov bahkan Pra PON.

Pada Desember mendatang, juga akan digelar kejuaraan nasional di Situbondo untuk kategori pelajar. “Mudah-mudahan anak-anak dari Mimika bisa ikut kejurnas nanti,” ungkapnya.

Pada kejuaraan kabupaten ini memainkan beberapa nomor lomba yakni boulder, speed classic, speed world record dan lead.

Sementara itu Staf Ahli Pemda Mimika, Septinus Timang mengatakan panjat tebing adalah salah satu cabang olahraga yang mendunia dan diminati anak muda masa kini. Lewat kejurkab yang digelar kali ini, memberi kesempatan yang sangat baik bagi Kabupaten Mimika untuk menyaring dan mendapatkan atlet muda berbakat yang bukan hanya bertanding di kabupaten tapi harus dipersiapkan jadi atlet profesional. Ia juga menekankan kepada FPTI agar bisa membina atlet khususnya orang asli Papua yang dipakai untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing di tingkat provinsi bahkan nasional.

Terselenggaranya Kejurkab sangat diapresiasi karena memanfaatkan venue yang sudah dibangun agar tidak terbengkalai pasca PON. “Venue panjat tebing kita ini tidak tinggal begitu saja tapi harus dikenalkan kepada Indonesia bahkan dunia bahwa Papua khususnya Timika memiliki venue panjat tebing dengan standar internasional,” tuturnya.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait