197  Pelajar SMK Petra Dikembalikan ke Orangtua

MENYANYI –  Siswa-siswi angkatan ke XXII menyanyikan lagu hymne guru, Jumat (3/6). Foto: Antonius Djuma/TimeX

TIMIKA,TimeX

Dalam nada syukur dan suka cita, segenap keluarga besar SMK Petra Timika bersama Pengurus Yayasan Anu Beta Tubat Cabang Timika mengembalikan 197 pelajar kepada orangtuanya setelah dididik dan dibina selama tiga tahun di halaman sekolah itu, Jumat (3/6).

Baca juga : 197 Pelajar SMK Petra UKK

Baca juga : Puluhan Pelajar SMK Petra Kunjungan Industri ke TimeX

Baca juga : Kame-Honai DPD PPNI Mimika Diresmikan

Acara pelepasan dan penamatan siswa-siswi kelas XII angkatan ke XXII ini diawali dengan ibadah syukur dipimpin Penatua Obet Mano yang juga guru di SMK Petra. Sementara doa syukur perutusan dipanjatkan oleh Pendeta Dominggus Sikoway, S.Th.

Perlu diketahui dari 197 siswa-siswi ini terbagi dalam tiga jurusan, yakni Jurusan Otomotisasi dan Tata Kelola Perkantoran ada 72 orang, Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga ada 45 orang dan Jurusan Tekni Jaringan dan Komputer 80 orang.

Dalam ujian kompetensi sekolah bekerjasama dengan tiga lembaga pelatihan kerja, yakni PT Timika Grafika eXpress, PT Papua Kompeten dan PT Hastrat Abadi Cabang Timika.

Siswa peraih nilai ujian praktek tertinggi 96,5 dari Jurusan Otomotisasi dan Tatakelola Perkantoran atas nama Musa Oktovianus Moko Sikoway dan Fety Fransina Yom.

Sedangkan peraih nilai ujian sekolah tertinggi 87,5 atas nama Aprilius Andrian Anggaibak dari Jurusan Otomotisasi dan Tatakelola Perkantoran dan Anin Chitarisa Silitonga dari Jurusan Akutansi dan Keuangan Lembaga meraih nilai 86,35. Sementara Jurusan Teknik Jaringan dan Komputer diraih oleh Kenet Hatu dengan nilai 86,65.

Obet Mano dalam pesan firman Tuhan mengatakan selama tiga tahun guru-guru telah mengasuh dan mengasah tanpa kenal lelah untuk mempersiapkan masa depan supaya menjadi manusia yang berguna.

Kepada anak didiknya, ia berpesan sayanglah mamamu karena telah susah payah menjagamu di sejak masih dalam rahim hingga saat ini. Namun katanya, Tuhan tidak pernah meninggalkan anaknya. Tuhan selalu menuntunmu ke mana engkau pergi bagaikan matahari yang selalu menyinari setiap waktu.

Federik Yembise, S.PAK, Kepala SMK Petra Timika, dalam pesannya mengungkapkan anak-anak sudah tiga tahun belajar dan ini menjadi tugas dan tanggung jawab guru di sekolah. Selama tiga tahun anak-anak sudah mendapatkan ilmu dan pengalaman. Pihak sekolah tidak meragukan lagi kemampuan anak-anak tamatan sekolah ini.

“Anak-anak ini hebat-hebat. Sekarang tinggal mereka kembangkan ilmu dan keterampilan yang didapat. Bagi yang orangtuanya mampu silahkan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, namun bagi anak yang langsung mencari kerja atau wirausaha silahkan. Orangtua tidak usah meragukan kemampuan mereka,” katanya.

Kepada anak didiknya, ia menitipkan pesan entah dimana saja berada nantinya raihlah prestasi yang baik, jaga nama baik almamater sebagai ibu yang telah mendidik mengantarmu hingga berhasil, supaya menjadi contoh.

Dalam nada puitis, ia mengungkapkan dimana ada pertemuan di situ pasti ada perpisahaan. Begitulah dengan anak-anak hari ini. Setelah tiga tahun mereka belajar harus berpisah dengan sekolah. Anak-anak boleh merasa sedih tapi bagi guru di sekolah bangga karena bisa lewati tiga tahun ini.

Bahkan di hadapan orangtua, ia menyampaikan permohonan maaf apabila selama tiga tahun berjalan ada kendala yang dihadapi, tetapi sekolah berkomitmen menghantar anak-anak ini harus selesai sampai tiga tahun demi masa depan mereka.

Untuk itu, mari terus dididik dan dibina supaya lebih profesional dan lebih baik lagi dari saat ini.

Kepada anak didiknya, ia memberikan penguatan bahwa kemanapun pergi kuliah tidak diragukan, karena SMK Petra terakreditasi A. Dengan anak-anak mendaftar masuk di perguruan tinggi manapun akan diterima.

“Setelah anak-anak terima ijazah, pihak sekolah akan lampirkan juga surat akreditasi sekolah supaya ketika tes masuk perguruan tinggi manapun, jika ditanya boleh ditunjukan,” katanya.

Ferdi juga berpesan kelulusan ini adalah awal dari suatu perjalanan hidup meraih cita-cita. Jalinlah persaudaraan dengan sesama. Belajar komunikasi yang santun, berpikir kreatif dalam mencari solusi, hadapi hidup dengan penuh semangat. Beriman dan teguh kepada Tuhan supaya segala usaha diberkati serta rajin ikut kegiatan keagamaan.

“Jangan rayakan keberhasilan dengan aksi yang tidak terpuji yang dapat mengganggu orang lain dan berdampak buruk merugikan diri sendiri. Alangkah baik seragam itu disumbangkan untuk adik-adikmu. Tingkatkan kompetensi anda,” pesannya.

Kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang sudah percayakan anaknya di SMK Petra selama tiga tahun untuk dibina.

Sementara Fermina Welerubun, mewakili orangtua murid menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sekolah dalam mendidik ada sikap dan karakter anak-anak kurang berkenan membuat para guru marah namun tetap menerima untuk dididik dan dibina dengan caranya sendiri.

Ia menegakan adanya karakter dari anak-anak yang membuat guru di sekolah marah itu bukan petujuk dari orangtua melaikan hasil dari pergaulan. Sehingga sering terjadi putus asa dan kekecewaan bagi dewan guru terutama wali kelas yang begitu berjuang agar anak-anak meraih kesuksesan.

Kepada anak-anaknya, ia perpesan pandanglah bapak ibu guru yang berjuang mengajar selama tiga tahun dengan penuh kasih sayang memberikan ilmu, karena mungkin dimarahi atau dipukul tapi itu jadi motivasi supaya makin maju.

Frumensius Heatubun dari tim penguji dari PT Timika Grafika eXpress dalam pesannya menggarisbawahi, kelulusan angkatan ke XXII ini sangat spesial karena bertepatan dengan tahun 2022, dan telah ikut ujian kompetensi beberapa waktu lalu.

“Kita semua yang hadir di tempat ini pasti mempunyai kenangan di masa sekolah SMA atau SMK. Begitupun dengan siswa-siswi angkatan ini,” katanya.

Romi ucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan dewan guru yang hampir beberapa tahun ini mempercayakan PT Timika Grafika Express sebagi tim penguji dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk Jurusan Tekni Jaringan dan Komputer.

“Selalu kita pesan kepada adik-adik ini agar setelah tamat tidak boleh berhenti sampai di sini. Jika orangtua mampu bisa lanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi secara umum hasil kerja ujian dari siswa-siswi semuanya bisa terjun di dunia usaha. Jika sebentar dinyatakan lulus dari sekolah maka diharapkan anda akan bisa mendapatkan pekerjaan bagi yang mau mencari kerja dan bagi yang lanjut studi silahkan lanjut,” pesannya.

Selain itu katanya, jangan lupa atas kebaikan dari sekolah ini dan juga orangtua. Karena tanpa mereka kalian tidak bisa berbuat apa-apa.

“Biasanya yang sering kita kenal ada satu lagu ‘kisah kasih di sekolah’. Jadi kisah kasih ini bukan hanya dengan pacar ka atau teman saja, tetapi dengan guru dan orangtua atau siapa saja di sekolah ini, jangan sampai dilupakan. Semoga apa yang sudah diberikan oleh bapak dan ibu guru di sekolah maupun tim penguji dari semua jurusan bisa terapkan di dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja atau saat melanjutkan studi,” pesannya.

Acara ini dihibur dengan tarian yosin panjar, tarian pa’gellu yang dibawakan oleh siswi asal Toraja dan hymne guru yang dinyanyikan oleh siswa-siswi angkatan XXII juga lagu perpisahan oleh para dewan guru. SMK Bisa! (antonius djuma)

 

The post 197  Pelajar SMK Petra Dikembalikan ke Orangtua appeared first on Timika Express.

Pos terkait