13 Tahun Honorer di BPKAD Mimika Namun Tidak Terakomodir di Pengangkatan Honorer K2

Melki Baransano (Foto:salampapua.com/Yosefina)

SALAM PAPUA (TIMIKA) – Melki Baransano (46) merasa sedih dan kecewa lantaran 13 tahun mengabdi sebagai honorer di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika, namun saat pengangkatan honorer kategori 2 untuk selanjutnya diproses menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), namanya tidak terakomodir.

“Saya sudah 13 tahuh di BPKAD, saya dipercayakan di Bagian Aset sebagai penanggung jawab Gedung Eme Neme Yauware. Saya urus semuanya di dalam gedung, di halaman, saya juga sekalian jadi Satpam. Selama 13 tahu saya lakukan tugas itu dengan sepenuh hati,” ujar Melki saat ditemui Salam Papua di Kantor Badan Kepegawaian Daerah dan Sumber Daya Manusia (BKD dan SDM) Kabupaten Mimika, Jumat (1/6/2022).

Ia menceritakan, dirinya mengetahui ada pengangkatan honorer K2 dari seorang rekannya yang juga bekerja di BPKAD.

“Jadi ada teman yang tanya saya kau tidak dipanggil tanda tangan ka? Saya bilang tidak ada. Ternyata ada sembilan orang yang dipanggil tanda tangan malam hari,” cerita Melki.

Menurutnya, ia tidak mempunyai orang dalam untuk minta bantuan meloloskannya di pengangkatan honorer K2 ini. Ia tetap berharap pemerintah berlaku adil terhadap honorer yang sudah lama mengabdi.

“Harapan saya, kami yang kerja sudah lama ini tolong diperhatikan. Kalau seperti ini kami mau mengadu ke siapa,,” ujarnya.

Ia mengatakan, masuk bekerja sebagai honorer di BPKAD pada Bulan Januari 2009. Saat itu ia menerima gaji perbulan Rp 900 ribu lebih, kemudian Tahun 2014-2015 ia menerima gaji perbulan Rp 1juta lebih namun dibayar per tiga bulan sehingga setiap tiga bulan ia menerima Rp 4juta lebih.

Dengan gaji itu ia menghidupkan seorang istri dan lima anaknya.

Ia juga membiayai dua orang anaknya hingga tamat SMA dan sekarang sedang mencari kerja. Sementara tiga anaknya yang lain sedang bersekolah di bangku SD, SMP dan SMA.

Dia mengaku beruntung karena menempati satu rumah kecil di kompleks Gedung Eme Neme Yauware sehingga tidak perlu menyewa kos.

“Jadi penghasilan itu hanya untuk kebutuhan makan, minum dan sekolah anak-anak, kami tidak sewa kos. Puji Tuhan karena kemurahan Tuhan kebutuhan keluarga saya tercukupi,” ujarnya.

Ia mengaku saat ini gaji yang diterimanya sudah mengalami kenaikan.

“Sekarang ini sudah ada tunjangan-tunjangam segala macam. Jadi setiap tiga bulan saya bisa terima belasan juta,” sebutnya.

Wartawan: Yosefina

Editor: Jimmy

Pos terkait