Salah satu tumbuhan yang tumbuh di lahan tailing PT Freeport Indonesia (Foto:Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mencoba menanam 140 jenis tanaman budidaya di tailing dan semuanya berhasil, hanya saja harus dengan treatment tertentu.
Act Manager Enviromental Centrak System and Project Division Enviromental PTFI, Pratita Puradyatmika mengungkapkan, treatment yang dilakukan untuk lahan tailing adalah menggunakan bahan organik.
“Kalau kita lihat pengalaman kita di Mile 21, kelapa sudah sampai berbuah artinya itu bisa dan sebenarnya lebih dari 140 jenis tanaman budidaya, kita sudah tanam ujicobakan di tailing dan semuanya berhasil,” ungkap Pratita saat kegiatan menanam 500 bibit pohon kelapa di Modified Adjkwa Deposition Area (ModADA), Mile Point 39, Senin (26/9/2022) lalu.
Tailing itu, lanjut dia, ibaratnya batu yang proses erosinya dipercepat. Kalau secara alami proses erosi dari air tapi ini secara pabrik dipercepat penghancuran, yang disebut tailing.
“Jadi ini sama seperti kita hancurkan batu, kita tanam tanaman pasti tidak subur, makanya untuk merangsang pembentukan nutrisinya menggunakan bahan organik,” terangnya.
Pria yang biasa disapa Tito ini menyebutkan secara alami pada Tahun 2005 pihaknya mengidentifikasi ada 506 spesies tumbuhan secara alami hadir di lahan tailing.
Kemudian pada Desember 2021 lanjut proses identifikasinya yang baru saja dipublish oleh Universitas Papua (Unipa) meningkat menjadi 1035 spesies. Dari Unipa yang lakukan penelitian tersebut.
“Jadi peneliti yang sama di Tahun 2005 meneliti lagi di Tahun 2021 itu sudah 1035 spesies, ada dua kali lipat yang tumbuh sendiri secara alami. Dalam kurun waktu lima belas tahun jumlah spesiesnya meningkat 100 persen,” pungkasnya. (*)
Wartawan: Yosefina
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More